Minggu, 02 Februari 2014

Suami Harus dong Menemani Istri saat Persalinan ,, Apa aja ya Perannya ??

Ketika akan melahirkan, peran suami sangat penting dan dapat membantu istri agar lebih rileks saat menghadapi proses persalinan. Proses kehamilan dan persalinan merupakan hal yang tak akan bisa dilupakan oleh seorang wanita. Bahkan, momen tersebut bisa menjadi momen berharga dalam hidup Anda dan pasangan.
Lalu bagaimanakah seharusnya sikap seorang pria ketika sang istri berada pada proses persalinan? Peran Anda sebagai suami siaga tidak berhenti ketika Anda telah membawakan berbagai kebutuhan seperti pakaian untuk digunakan selama di rumah sakit. Keberadaan Anda saat proses persalinan merupakan satu hal terpenting yang bisa Anda lakukan.
Dengan memberikan semangat kepada istri Anda, Anda dapat membuat sedikit kekhawatiran dan rasa cemasnya berkurang. Menurut www.dad.info.com, 93% dari proses persalinan akan berjalan dengan lancar ketika sang suami berada di samping istri.
Kali ini, para calon papah diajak menyimak artikel yang akan mengupas secara mendalam mengenai peran Anda selama proses kelahiran. Mari kita simak baik-baik.



1. Fokuslah pada kebutuhannya
Saat melahirkan, seorang wanita biasanya memerlukan dukungan secara fisik maupun mental. Tetaplah berada di samping istri Anda, karena dengan begitu istri Anda akan memiliki tempat untuk sharing apa yang terjadi pada dirinya. Namun, yang terpenting yang harus Anda lakukan adalah tetap fokus pada kebutuhan-kebutuhan agar proses persalinan berjalan lancar. Intinya begini Dads, bagi Anda genggaman tangan mungkin tidak lebih penting dari sekedar sentuhan. Bagi para Moms, saat terbaring di ruang persalinan, mungkin hanya itu sangat mereka butuhkan!

2. Tetaplah berada di samping istri Anda
Anda mungkin sudah mengetahui pentingnya keberadaan Anda untuk istri yang berada dalam proses persalinan. Dukungan Anda akan menambah semangat istri Anda. Proses kelahiran mungkin akan memakan waktu yang agak lama, berjam-jam atau mungkin sampai sehari. Walaupun demikian, usahakan agar Anda tetap berada di samping istri Anda selama proses tersebut.

3. Sentuh dan pijatlah istri Anda
Kontak fisik terkadang dapat menenangkan. Memijat dapat membantu menenangkan istri Anda yang dilanda rasa khawatir dan cemas. Anda dapat memijat punggung istri Anda karena kebanyakan wanita hamil mengalami nyeri pada pagian punggung.

4. Berjalan-jalan
Sebelum proses persalinan berlangsung, Anda dapat mengajak istri Anda untuk berjalan mengelilingi rumah sakit. Biasanya dokter juga menyarankan seperti itu, karena hal tersebut dapat membantu proses persalinan. Atau jika tidak, Anda bisa memberi perhatian lebih kepada sang istri seperti membantunya mengganti posisi tidur.

5. Lap keringat istri Anda
Proses persalinan memang sedikit menegangkan dan tak jarang akan membuat istri Anda berkeringat. Untuk menunjukkan perhatian yang mendalam kepada istri, Anda bisa mengelap keringatnya dengan menggunakan sapu tangan.

6. Menenangkan
Setelah Anda memijat, mengajaknya jalan-jalan dan memenuhi segala kebutuhannya. Kali ini waktunya Anda menenangkan istri Anda. Walaupun sebenarnya Anda pun merasakan kekhawatiran saat proses persalinan berlangsung, Anda tidak boleh menunjukkan kekhawatiran tersebut di depan istri Anda. Karena hal itu akan menambah kecemasan dan kekhawatirannya.

7. Bernapas
Cobalah pelajari cara-cara bernafas dengan baik saat proses persalinan berlangsung. Ketika kecemasan dan kekhawatiran melanda pasangan Anda, Anda dapat memintanya untuk menarik nafas dalam agar dapat mengurangi rasa khawatir dan cemas tersebut.

8. Membersihkan
Selama proses persalinan berlangsung, jangan segan-segan untuk membersihkan tubuh pasangan Anda. Beberapa kotoran mungkin akan keluar bersamaan dengan proses persalinan berlangsung, jangan menjauh ketika hal itu terjadi. Tetaplah berada di samping istri Anda.

9. Dokumentasi
Beberapa wanita menginginkan agar proses persalinannya didokumentasikan. Karena memang, persalinan merupakan momen yang sangat berharga untuk dirinya. Jangan lupa untuk membawa kamera ketika Anda mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan istri Anda. Namun, Anda tetap harus mengecek apakah istri Anda tidak berubah pikiran untuk mendokumentasikan persalinannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar