Kamis, 30 Januari 2014

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN



MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

KEBUTUHAAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III TENTANG ELIMINASI


Disusun oleh

Yuli Setia Ningsih

II-A DIII Kebidanan
STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO TAHUN 2013/2014


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dalam kesempatan ini saya  dapat menyusun makalah yang kami buat mengenai  sehingga kita lebih memahami tentang diet pada ibu hamil dengan preeklamsi.
Semoga para pembaca sekalian setelah membaca makalah ini akan lebih tahu tentang apa itu diet pada ibu hamil dengan preeklamsi.
 Demikian kata pangantar ini terimakasih dan selamat membaca.




















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kehamilan yang sehat , kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari asuhankebidanan. Supervise dan pengawasan kesehatan yang konsisten sangat penting. Banyak adaptasi selama kehamilan yang tidak diketahui ibu hamil dan keluarganya. Bidan yang memiliki pengetahuan dapat membantu ibu hamil mengenali hubungan antara status fisik dan rencana perawatannya. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk berpartisipasi dalam perawatannya sendiri. hal ini bergantung kepada keingintahuannya, kebutuhannya akan pengetahuan, dan kesiapannya untuk belajar.Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahanfisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harusdiperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,pakaian,  eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil,istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi,memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjunganulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Namun dalam makalah ini kami akanmembahas tentang Eliminasi pada ibu hamil trimester I, II, dan III. Kebutuhan Eliminasi Ibu Hamil adalah permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan Buang air Kecil dan Buang air Besar selama masa kehamilan. Masalah BAK dan BAB selama masa kehamilan bisa terjadi menjadi tidak lancar jikahal yang menjadi mandatory selama masa kehamilan tidak dijaga dengan baik. Makadengan itu perlunya para ibu-ibu untuk mengetahui apa itu Kebutuhan Eliminasi PadaIbu Hamil yang di perlukan.




 1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimangsud dengan Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil dari Trimester 1, 2  dan3 ?
2. Apa saja Kebutuhan Eliminasi yang harus dipenuhi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3?
3. Eliminasi apa saja yang terjadi pada IBU Hamil ?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi eliminasi ?
5. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi?
6. Gangguan-gangguan apa saja saja yang dapat terjadi dalam proses eliminasi ?


1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pada ibuselama hamil, sehingga permasalahan eliminasi tersebut bisa diatasi dengan baik. Selain itu juga agar dapat membantu proses perkuliahan Asuhan Kebidanan bagi para mahasiswa DIII Kebidanan, baik itu untuk mahasiswa maupun para dosen pengampu.

1.4 Manfaat Penulisan
 1. Dapat memudahkan kita untuk mempelajari apa itu eliminasi pada ibu hamil trimester   1,2,dan  3.
2. Menambah wawasan tentang kebutuhan eliminasi yang harus dipenuhi oleh ibu hami trimester 1,2,dan 3.
3. Dapat mengetahui eliminasi apa saja yang terjadi pada ibu hamil trimester 1,2,dan 3.
4. Dapat mengetahui factor-faktor hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi serta gangguan yang dapat terjadi dalam proses eleminasi.

1.5 Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang kami gubakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu Daftar pustaka, karena data-data yang kami peroleh untuk mendukung penulisan makalah ini bersumber pada buku-buku penunjang kebidanan serta dari internet.


                       BAB II ISI (PEMBAHASAN)

Kebanyakan ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakan eliminasi.Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkanvolume cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuhdengan cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang, yangmasih terletak di ronga panggul di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih iniseringkali mereda setelah Rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat. Mungkinhal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada bulankesembilan. Karena pengaturan alat-alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, makaderajat seringnya pengeluaran air kemih pada kehamilan juga bisa berbeda-beda.

2.1 Pengertian Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil dari Trimester 1, 2 dan 3

Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAk dan BAB.

• Eliminasi Urin
Eliminasi adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).

• Eliminasi Alvi (Defekasi)
Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.

2.2 Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
o Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air.
o Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap.
o Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu. (
Memasuki trimester ketiga, ibu harus mengurangi konsumsi karbohidrat. Karena kebutuhan karbohidrat ibu sudah tidak setinggi pada saat trimester I dan II (60%), kebutuhan karbohidrat pada trimester III hanya 50% saja. Sebaiknya ibu hamil dan akan melahirkan banyak mengkonsumsi serat. )


2.3 Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil
o Trimester I : Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
o Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul.
o Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah

o Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya

o Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine

o Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.

o Stress psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.

o Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia

o Asupan cairan
Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.

o Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus.

o Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.

2.5 Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan
• BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.

• BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.

• Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.

2.6 Gangguan /masalah pada proses eleminasi

2.6.1 Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
a. Retensi urine,merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.

b. Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.

c. Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria, Urinaria supresi.

2.6.2 Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
a. Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.

b. Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah.
c. Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus.

                                     BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil adalah sebagai berikut :

o Trimester I : Frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
o Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali uterus telah keluar dari rongga panggul.
o Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP, BAB sering obstipasi karena horman progesterone meningkat.

Pencegahan untuk mengatasi Eliminasi selama masa kehamilan ;

o Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air
o Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap
o Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah-buahan segar, kenaikan BB tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.

BAK : untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.

BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar sehingga pada Ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasinya dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.

Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB di lakukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juda lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.

Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah :
o Diet dan asupan
o Respon keinginan awal untuk berkemih
o Gaya hidup
o Stress psikologis
o Tingkat perkembangan
o Asupan cairan
o Kondisi penyakit
o Kerusakan sensoris dan motoris

Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi  :
o Retensi urine
o Inkontinensia urine
o Perubahan pola eliminasi urine
o Konstipasi
o Diare
o Kembung

Catatan : Hormon Progesteron adalah hormone steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilandan embryogenesis.

3.2 Saran
Agar Ibu hamil tetap menjaga kebutuhan makanan yang harus dikonsumsi dan berolahraga supaya hal – hal yang berhubungan dengan Eliminasi bisa diatasi dengan cara yang benar.










                                      DAFTAR PUSTAKA

 Persis Mary Hamilton, 1995:84
 Manuaba, 1998:96
Ibrahim, 1993 :59
http://rohmahjasmin.blogspot.com/2011/06/kebutuhan-eliminasi-terhadap-ibu-hamil.html
http://askeb 1/BAB I - Eliminasi.htm
http://emayamidwifery.blogspot.com/2012/04/pola-seksual-dan-eliminasi-pada-ibu.html
Alimul H, A.A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba medika.













senam nifas (y)


Rabu, 29 Januari 2014

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “ L“ UMUR 23 TAHUN DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBERIAN ASI DI RSUD KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK



ASUHAN KEBIDANAN PADA NyL“ UMUR 23 TAHUN
DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBERIAN ASI
DI RSUD KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK



Disusun oleh :
Yuli Setia Ningsih
I-A DIII Kebidanan
02.12.050



STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO TAHUN
2013/2014





ASUHAN KEBIDANAN PADA NyL“ UMUR 23 TAHUN
DENGAN KEEFEKTIFAN PEMBERIAN ASI
DI RSUD KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

      PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Senin , 25 April 2012
Pukul                : 09.15 wib
Tempat            : Polindes Desa Ngawas
Oleh                 : Bidan

I.           DATA SUBYAKTIF
            1.  Biodata
 a. Biodata Anak
     Nama Anak           : An. “R
     Umur                     : 2 Bulan
     Jenis Kelamin        : Laki – laki
                 Anak Ke                 : 1

             b.Biodata Orang Tua
   Nama Ibu                 : Ny. ”L                     Nama               : Tn. ”A”
   Umur                       : 23 Tahun                   Umur               : 25 Tahun
   Suku                        : Jawa                          Suku                : Jawa
   Agama                     : Islam                         Agama             : Islam
   Pendidikan              : SMP                          pendidikan      : SMA
   Pekerjaan                : IRT                             Pekerjaan         : Swasta
   Alamat                    : Ds.Nglawak  RT 02 , RW 02 Patian Row

2. Alasan Datang
    Ibu mengatakan ingin memeriksakan dirinya karena kurang efektiv memberikan ASI pada anaknya .
ü  Keluhan utama
Ibu mengeluh karena susah mengeluarkan ASI dan terasa sakit pada payudara.
Ibu mengeluh karena terjadi gejala pada bayinya, seperti :
- Bayi tampak terus menerus lapar dan jarang terlihat puas sehabis menyusu
- Lemas dan tidak berminat menyusu sama sekali
- Mempunyai selaput lendir di mulut yang kering (mulut bayi tidak mengkilap dan tidak      tampak basah)
-Kulitnya tetap tegang saat anda dengan lembut mencubit kulit lengan, kaki atau perutnya dan melepaskannya
-Mata, muka, dada, kaki, atau perutnya  berwarna kuning.



                3. Riwayat Menstruasi
     Menarche             : 13 tahun                                       Siklus    : 28 hari
                    Lama                    : 5 hari                                                 Teratur   : Ya
                    Sifat Darah           : cair                                                    Keluhan : Tidak ada

                 4.Riwayat Perkawinan
                    Status perkawinan : sah                                       Menikah ke : pertama
                    Lama                      : 3 tahun                                Usia menikah pertama kali : 20 th

5. Data Kesehatan
    1. Riwayat penyakit yang diderita pasien
        • Penyakit menular (AIDS/HIV, TBC, Sifilis) : tidak ada
        • Penyakit Keturunan (Hipertensi, Jantung, ginjal) : tidak ada
        • Penyakit yang pernah diderita pasien : tidak ada
                     2. Riwayat penyakit keluarga/keturunan
       • Penyakit menular (AIDS/HIV, TBC, Sifilis) : tidak ada
       • Penyakit Keturunan (Hipertensi, jantung, ginjal) : tidak ada
  3. Riwayat operasi yang pernah dijalani : tidak ada

6.Riwayat Kontrasepsi
Pernah mendengar tentang KB : pernah
Pernah menjadi akseptor KB : pernah
Jenis kontrasepsi yang digunakan : pil KB
Lama menjadi akseptor KB : mulai sebelum hamil
Alasan berhenti menjadi akseptor KB : sedang hamil dan menjadi akseptor lagi setelah persalinan.

7Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
a. Kehamilan
Trimestre I
Ibu mengatakan hamil ke- 1, dan selama hamil muda ibu mengeluh  sakit pinggang, pusing dan muntah – muntah tapi tidak sampai mengganggu aktivitas ibu saharí – hari. Ibu mengatakan selama hamil muda ibu periksa ke puskesmas 1x.
Trimestre II
Ibu mengatakan selama hamil trimester II ini, mual muntah yang ibu alami mulai berkurang dan ibu tidak pernah memeriksakan kehamilannya.
Trimestre III
Ibu mengatakan bahwa selama hamil trimestre III ibu tetap Belum memeriksakan kehamilannya.
b.Persalinan
Ibu mengatakan bahwa ibu merasa kenceng – kenceng pada tanggal 14-02- 2012 dan akhirnya ibu melahirkan diBidan . Persalinan berlangsung normal, ditolong oleh Bidan, bayi lahir jam 02.00 WIB, berjenis kelamin laki – laki  BB : 2600 gr, PB 45 cm.
c. Nifas
Ibu mengatakan bahwa selama masa nifas ibu tidak ada keluhan, ibu   mengatakan mengeluarkan darah berwarna merah sampai dengan hari ke tiga, jumlah 2 pembalut per hari dari kemaluannya.

8.    Riwayat Neonatus
Ibu mengatakan bayi lahir secara normal pada tanggal 14 -02 -2012 dengan jenis kelamin  perempuan, BB : 2600 gr, PB : 45 cm, saat dilahirkan bayi menangis kuat dan bergerak aktif serta bernafas spontan dan kulit bayi berwarna kemerahan, ketuban jernih, bayi lahir ditolong bidan.

9. Data kebiasaan sehari-hari
1. Pola Nutrisi
   Makan : 2x sehari
   Siang : mie instan (kadang-kadang), sepiring nasi dan ikan segar
   Malam : sepiring nasi,dan tempe
  • Pantangan makan : tidak ada
  • Minum : 8-10 gelas perhari
2. Pola istirahat dan Aktivitas
  • Tidur / Istirahat malam : ± 6-7 jam / hari
  • Aktivitas : bekerja sebagai pekerjaa cucii setrika dan  rumah tangga
3. Pola Eliminasi
  • BAB
    Frekuensi : 1-2 x sehari Konsistensi : lembek
    Warna : kuning kecoklatan Penyulit : tidak ada
• BAK
  Frekuensi : 5-7x perhari Penyulit : tidak ada
  Warna : kuning jernih
4. Personal Hygiene
  • Mandi : 2x sehari
  • Gosok gigi : 2x sehari
  • Ganti pakaian dalam : 1x dan apabila lembab
5. Pola seksualitas
  Frekuensi        : 2 x/minggu                                     
Keluhan          : tidak ada perdarahan.
6. Pola aktifitas (terkait kegiatan fisik, olahraga)
      Ibu mengatakan semenjak persalinan dan menyusui ibu  melakukan aktivitas rumah tangga dan bekerja . Misalnya : menyapu dan memasak.
7.  Riwayat Psikologi dan Budaya
a.      Psikologi
Ibu mengatakan khawatir terhadap kondisi anaknya, ibu hanya  menangis bila diberikan tindakan.
b.     Sosial
Ibu menngatakan tinggal satu rumah dengan suami dan satu orang anaknya,. Hubungan ibu dengan suami maupun keluarga baik, begitu juga dengan masyarakat dan petugas kesehatan.
c.      Budaya
Ibu dan keluarga menganut budaya jawa seperti upacara 3 bulanan dan lain – lain yang tidak merugikan kesehatan, bila sakit ibu dan keluarga berobat ke tenaga kesehatan.
10.  Data Spiritual
Ibu mengatakan menganut agama islam dan ibu menjalankan ibadah sesuai dengan kenyakinannya.

II.                DATA OBYEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
a.       Tinggi Badan : 160 cm
b.      Keadaan Umum : baik
Berat Badan
Sebelum hamil : 49 kg                                  Kesadaran : compos mentis
Selama hamil : 60 kg                                    Tekanan darah : 100/80 mmHg
      Sesudah persalinan : 55 kg
c.       Tanda-tanda vital
            Lila : 26 cm Suhu : 36,6 0C
             Tekanan darah : 90/60 mmHg                             nadi     : 88 x/menit
             Pernapasan      : 24 x/menit                                 Suhu    : 360 C

2.      Pemeriksaan Fisik
1.      Inspeksi
• Kepala
Rambut : Rambut bersih, tidak rontok
Mata : Konjungtiva tidak anemi, sclera tidak ikterus
Hidung : Bersih, tidak ada polip
Mulut : Bersih, tidak ada caries gigi dan sariawan
Muka : Tidak ada cloasma gravidarum
• Leher
Pembengkakan kelenjar tiroid : tidak ada
Pembesaran vena juguralis : tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
• Dada
Mamae : simetris
Areola mamae : hiperpigmentasi
Putting susu : menonjol
Colostrum : ada
• Abdomen
Pembesaran : simetris
Striae livide : ada
Linea nigra : ada
Linea Albicans : tidak ada
Striae albicans : tidak ada
Luka bekas operasi : tidak ada
• Genetalia eksterna : oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
Pengeluaran : tidak ada.
• Ekstremitas
Atas : tidak ada kelainan
Bawah : tidak ada varices
2.      Palpasi
Kepala             : ubun – ubun datar, tidak teraba benjolan abnormal
Leher               : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba pembesaran
                           vena jugularis dan tidak teraba pembesran kelenjar limfe
Dada                : tidak teraba benjolan abnormal
Abdomen        : tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada pembesaran hepar.
3.       Auskultasi
DJJ : ( + )
Frekuensi : 88 x / menit
Sifat : Teratur
4.      Perkusi
Refleks Patella Ka/Ki : +/+
5.      .Pemeriksaan Dalam
Tidak dilakukan
6.      Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hb = 9.2 gr/dL

III.             ASSESSMENT
Diagnosa :  puting susu terasa sakit
Masalah : ASI usah keluar
Kebutuhan :  gizi seimbang , istirahat yang cukup dan psikologi yang tenang.

IV.             PLANNING ( P )
1.    Mengkaji keluhan yang sudah di sampaikan.
2.    Menjelaskan penyebab dan ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaik
3.   Menjelaskan kepada Ibu bahwa keadaannya kurang baik; Ibu megerti dengan   penjelasan yang diberikan.
4.    Memberitahukan  kepada ibu bahwa harus makan makanan yang mengandung banyak gizi agar dapat menunjang keluarnya ASI secara optimal.
 5.    Memberi penjelasan kepada ibu tentang pentingnya ASI pada usia 0 sampai 6 bulan   , karena dapat mencegah bayi dan merupakan gizi yang optimal untuk bayi serta menghindari obesitas dini.
 6.    Menganjurkan kepada Ibu cara menyusui yang baik dan benar; Ibu mengerti dan bisa menyusui bayinya.
7.    Menjelaskan pada ibu agar istirahat yang cukup agar tidak sakit yang berakibat juga pada kesehatan bayinya.
8.    Memberitahukan tentang gizi seimbang, istirahat yang cukup, psikologi yang tenang personal hygiene; Ibu mengerti dan bersedia melakukan anjuran.
9. Memberitahukan kepada ibu agar berhenti pil KB sementara agar ASI lancar , karena KB mengandung hormon estrogen yang dapat menghambat keluarnya ASI.
10. Menganjurkan agar ibu tidak terlalu banyak bekerja dan istirahat yang cukup membagi pekerjaan dengan suami , karena juga dapat mempengaruhi keluarnya ASI.