Kamis, 30 Januari 2014

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN



MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

KEBUTUHAAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III TENTANG ELIMINASI


Disusun oleh

Yuli Setia Ningsih

II-A DIII Kebidanan
STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO TAHUN 2013/2014


KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dalam kesempatan ini saya  dapat menyusun makalah yang kami buat mengenai  sehingga kita lebih memahami tentang diet pada ibu hamil dengan preeklamsi.
Semoga para pembaca sekalian setelah membaca makalah ini akan lebih tahu tentang apa itu diet pada ibu hamil dengan preeklamsi.
 Demikian kata pangantar ini terimakasih dan selamat membaca.




















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kehamilan yang sehat , kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah hasil akhir yang diharapkan dari asuhankebidanan. Supervise dan pengawasan kesehatan yang konsisten sangat penting. Banyak adaptasi selama kehamilan yang tidak diketahui ibu hamil dan keluarganya. Bidan yang memiliki pengetahuan dapat membantu ibu hamil mengenali hubungan antara status fisik dan rencana perawatannya. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk berpartisipasi dalam perawatannya sendiri. hal ini bergantung kepada keingintahuannya, kebutuhannya akan pengetahuan, dan kesiapannya untuk belajar.Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahanfisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harusdiperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygiene,pakaian,  eliminasi, seksual, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil,istirahat/tidur, imunisasi, traveling, persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi,memantau kesejahteraan bayi, ketidaknyamanan dan cara mengatasinya, kunjunganulang, pekerjaan, tanda bahaya dalam kehamilan. Namun dalam makalah ini kami akanmembahas tentang Eliminasi pada ibu hamil trimester I, II, dan III. Kebutuhan Eliminasi Ibu Hamil adalah permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan Buang air Kecil dan Buang air Besar selama masa kehamilan. Masalah BAK dan BAB selama masa kehamilan bisa terjadi menjadi tidak lancar jikahal yang menjadi mandatory selama masa kehamilan tidak dijaga dengan baik. Makadengan itu perlunya para ibu-ibu untuk mengetahui apa itu Kebutuhan Eliminasi PadaIbu Hamil yang di perlukan.




 1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimangsud dengan Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil dari Trimester 1, 2  dan3 ?
2. Apa saja Kebutuhan Eliminasi yang harus dipenuhi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3?
3. Eliminasi apa saja yang terjadi pada IBU Hamil ?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi eliminasi ?
5. Hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi?
6. Gangguan-gangguan apa saja saja yang dapat terjadi dalam proses eliminasi ?


1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pada ibuselama hamil, sehingga permasalahan eliminasi tersebut bisa diatasi dengan baik. Selain itu juga agar dapat membantu proses perkuliahan Asuhan Kebidanan bagi para mahasiswa DIII Kebidanan, baik itu untuk mahasiswa maupun para dosen pengampu.

1.4 Manfaat Penulisan
 1. Dapat memudahkan kita untuk mempelajari apa itu eliminasi pada ibu hamil trimester   1,2,dan  3.
2. Menambah wawasan tentang kebutuhan eliminasi yang harus dipenuhi oleh ibu hami trimester 1,2,dan 3.
3. Dapat mengetahui eliminasi apa saja yang terjadi pada ibu hamil trimester 1,2,dan 3.
4. Dapat mengetahui factor-faktor hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi terjadinya eliminasi serta gangguan yang dapat terjadi dalam proses eleminasi.

1.5 Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang kami gubakan dalam penulisan karya ilmiah ini yaitu Daftar pustaka, karena data-data yang kami peroleh untuk mendukung penulisan makalah ini bersumber pada buku-buku penunjang kebidanan serta dari internet.


                       BAB II ISI (PEMBAHASAN)

Kebanyakan ibu hamil lebih sering ke kamar mandi untuk melakukan tindakan eliminasi.Salah satu alasan akan meningkatnya pembuangan air kemih adalah meningkatkanvolume cairan tubuh dan membaiknya efisiensi ginjal, yang membantu produk sisa dari tubuhdengan cepat. Alasan lainnya adalah adanya penekanan dari Rahim yang berkembang, yangmasih terletak di ronga panggul di sebelah kandung kemih. Tekanan pada kandung kemih iniseringkali mereda setelah Rahim naik ke rongga perut, pada sekitar bulan keempat. Mungkinhal ini tidak akan kembali sampai bayi kembali turun ke rongga panggul pada bulankesembilan. Karena pengaturan alat-alat di dalam tubuh berbeda pada setiap orang, makaderajat seringnya pengeluaran air kemih pada kehamilan juga bisa berbeda-beda.

2.1 Pengertian Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil dari Trimester 1, 2 dan 3

Kebutuhan Eliminasi adalah suatu kebutuhan yang dialami oleh setiap Ibu hamil yang berhubungan dengan BAK dan BAB karena terjadinya perubahan kondisi fisik yang terjadi pada masa kehamilan. Supaya BAK dan BAB tidak bermasalah maka ada hal – hal tertentu yang harus dilakukan supaya tidak mengalami gangguan BAk dan BAB.

• Eliminasi Urin
Eliminasi adalah proses pembuangan sisia metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).

• Eliminasi Alvi (Defekasi)
Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat ang menguasai refleks untuk defekasi, yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Secara umum, terdapat dua macam refleks yang membantu proses defekasi yaitu refleks defekasi intrinsic dan refleks defekasi parasimpatis.

2.2 Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil pada trimester 1, 2 dan 3 yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
o Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral dan air.
o Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap.
o Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah – buahan segar, kenaikan Berat Badan tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu. (
Memasuki trimester ketiga, ibu harus mengurangi konsumsi karbohidrat. Karena kebutuhan karbohidrat ibu sudah tidak setinggi pada saat trimester I dan II (60%), kebutuhan karbohidrat pada trimester III hanya 50% saja. Sebaiknya ibu hamil dan akan melahirkan banyak mengkonsumsi serat. )


2.3 Eliminasi yang terjadi pada IBU Hamil
o Trimester I : Frekuensi BAK menigkat karena kandungan kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
o Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul.
o Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala bayi, BAB sering obstipasi ( sembelit ) karena hormone progesteron meningkat.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah

o Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine) dan defekasi. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.Selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine. Disamping itu makanan yang memiliki kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang dikonsumsipun dapat memengaruhinya

o Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine

o Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet. Hal ini dapat terlihat pada seseorang yang memiliki gaya hidup sehat/ kebiasaan melakukan eliminasi di tempat yang bersih atau toilet, etika seseorang tersebut buang air di tempat terbuka atau tempat kotor, maka akan mengalami kesulitan dalam proses defekasi.

o Stress psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.

o Tingkat perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan juga dapat memengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak, yang lebih mengalami mengalami kesulitan untuk mengontrol buang air kecil. Namun kemampuan dalam mengontrol buang air kecil meningkat dengan bertambahnya usia

o Asupan cairan
Pemasukana cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras. Oleh karena itu, proses absopsi air yang kurang menyebabkan kesulitan proses defekasi.

o Kondisi penyakit
Kondisi penyakit dapat memengaruhi proses eliminasi, biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan langsung dengan system pencernaan, seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya, seperti diabetes mellitus.

o Kerusakan sensoris dan motoris
Kerusakan pada system sensoris dan motoris dapat memengaruhi proses defekasi karena dapat menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam melakukan defekasi.

2.5 Hal-hal untuk mengatasi terjadinya Eliminasi pada masa kehamilan
• BAK : Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.

• BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usu halus dan usus besar sehingga pada Ibu Hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.

• Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB bias dilakkukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juga lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.

2.6 Gangguan /masalah pada proses eleminasi

2.6.1 Gangguan/Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
a. Retensi urine,merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan kandung kemih.

b. Inkontinensia urine, merupakan ketidakmampuan otot sphincter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine.

c. Perubahan pola eliminasi urine, merupakan keadaan sesorang yang mengalami gangguan pada eliminasi urine karena obstruksi anatomis, kerusakan motorik sensorik, dan infeksi saluran kemih. Perubahan eliminasi terdiri atas : Frekuensi, Urgensi, Disuria, Poliuria, Urinaria supresi.

2.6.2 Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi
a. Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko tinggi mengalami statis usus besar sehingga mengalami eliminasi yang jarang atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.

b. Diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau beresiko sering mengalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus, mungkin ada rasa mula dan muntah.
c. Kembung merupakan keadaan penuh udara dalam perut karena pengumpulan gas berlebihan dalam lambung atau usus.

                                     BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebutuhan Eliminasi pada Ibu Hamil adalah sebagai berikut :

o Trimester I : Frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konsistensi lunak.
o Trimester II : Frekuensi BAK normal kembali uterus telah keluar dari rongga panggul.
o Trimester III : Frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP, BAB sering obstipasi karena horman progesterone meningkat.

Pencegahan untuk mengatasi Eliminasi selama masa kehamilan ;

o Trimester I : Cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air
o Trimester II : Jumlah karbohidrat dan protein tetap
o Trimester III : Karbohidrat dikurangi, perbanyak sayur, buah-buahan segar, kenaikan BB tidak boleh lebih dari ½ kg perminggu.

BAK : untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin.

BAB : Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar sehingga pada Ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasinya dianjurkan meningkatkan aktivitas jasmani dan makan berserat.

Menjaga kebersihan vulva setelah BAK / BAB di lakukan dengan cara tidak hanya bagian luar saja yang dibersihkan tetapi juda lipatan – lipatan labia mayora dan minora serta vestibula.

Faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi urin dan alvi adalah :
o Diet dan asupan
o Respon keinginan awal untuk berkemih
o Gaya hidup
o Stress psikologis
o Tingkat perkembangan
o Asupan cairan
o Kondisi penyakit
o Kerusakan sensoris dan motoris

Gangguan / Masalah Eliminasi Alvi  :
o Retensi urine
o Inkontinensia urine
o Perubahan pola eliminasi urine
o Konstipasi
o Diare
o Kembung

Catatan : Hormon Progesteron adalah hormone steroid yang berperan dalam siklus menstruasi wanita, mendukung proses kehamilandan embryogenesis.

3.2 Saran
Agar Ibu hamil tetap menjaga kebutuhan makanan yang harus dikonsumsi dan berolahraga supaya hal – hal yang berhubungan dengan Eliminasi bisa diatasi dengan cara yang benar.










                                      DAFTAR PUSTAKA

 Persis Mary Hamilton, 1995:84
 Manuaba, 1998:96
Ibrahim, 1993 :59
http://rohmahjasmin.blogspot.com/2011/06/kebutuhan-eliminasi-terhadap-ibu-hamil.html
http://askeb 1/BAB I - Eliminasi.htm
http://emayamidwifery.blogspot.com/2012/04/pola-seksual-dan-eliminasi-pada-ibu.html
Alimul H, A.A. 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia. Jakarta: salemba medika.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar