KEUTAMAAN SHALAT FAJAR MELEBIHI DUNIA SEISINYA - Dunia ini isinya luar
biasa. Apa yang ada dipermukaan dunia ini kekayaannya begitu luar biasa.
Belum lagi yang terdapat didalam tanah. Ada emasnya, ada tembaganya,
ada peraknya, ada intan berharga, yang dilaut juga, yang di udara juga
banyak sekali.
Bahkan Allah Maha kaya. Kita di dunia ini
terkagum-kagum dengan seseorang konglomerat yang kekayaannya triliyunan.
Terkagum-kagum kepada orang yang punya mobil sampai seribu misalnya,
punya rumah jutaan dimana-mana, punya hotel dimana-mana, orang punya
emas sampai satu ton. Tapi sekaya-kayanya manusia didunia ini bila
dibandingkan dengan kekayaan Allah swt tidak adaapa-apanya.
Orang yang melakukan shalat sunnah fajar yang hanya dua rokaat itu,
Allah akan berikan balasan lebih banyak, lebih baik dari pada dunia ini
dan sekaligus seisinya. Maka Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan
shalat sunnah fajar ini. Allah akan memberikan balasan yang banyaknya
tidak bisa diukur dengan kekayaan Allah yang ada di bumi yang kita lihat
ini.
Rasulullah lebih menyukai Shalat sunnah dari pada dunia
semuanya. Bahkan didalam hadisnya yang lain dinyatakan; shalat fajar dua
rokat itu nilainya yang akan Allah berikan kepada orang yang
melakukannya ini lebih banyak, lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Telah kita ketahui, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selalu
menyempatkan diri melaksanakan shalat dua rakat sebelum shalat subuh
berjamaah bersama para sahabat. Dan dalam mengerjakan shalat fajar, Nabi
selalu meringankannya. Tentu saja jika shalatnya ringan atau cepat,
ayat atau surat yang dibaca pun pasti pendek. Dalam hadist yang di
riwayatkan dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anha disebutkan,
“Aku
mengamati Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam selama sebulan, beliau
membaca dalam dua rakaat sebelum fajar : Qul ya ayyuhal kaafirun dan Qul
huwallaahu Ahad.” (HR. At-Tirmidzi, dia berkata bahwa ini adalah hadist
hasan) (27)
Dalam hadist di atas dijelaskan bahwa Rasulullah
membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam shalat fajarnya. Sesuai
dengan urutan surat-surat Al-Qur’an dan bunyi hadist, surat Al-Kafirun
beliau baca pada rakaat pertama. Sedangkan surat Al-Ikhlas dibaca pada
rakaat kedua.
Dua surat ini termasuk dalam jajaran surat-surat
yang pendek dan termasuk dalam golongan surat-surat Makkiyyah, yakni
surat-surat yang diturunkan di Makkah sebelum beliau hijrah ke Madinnah.
Dalam hadist lain riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu disebutkan,
“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membaca dalam dua
rakaat fajar: Qul Yaa Ayyuhal dan Qul huwallaahu Ahad.” (HR. Muslim)
(28)
Surah Al Kafirun agar kita berbeda jalan dengan
orang-orang kafir, shalat sebagai pengingat terlebih fajar dimana saat
memulai hari, kita diingatkan untuk memurnikan Agama, bersih dari
ikut-ikutan orang kafir, semisal valentin, bergaya pacaran, dan semua
yang didalam Agama Islam telah diatur jangan sampai menyimpang, membuat
sendiri dalam aturan, inilah pembeda antara kafir dan beriman.
Surah Al Ikhlas agar kita menyatukan tujuan hidup yang sebenarnya adalah
Allah, kesemuanya kita gantungkan diri kepada Allahusshomad, dan Allah
lebih mulia dan berkuasa diatas semua ciptaan-Nya dan tidak ada yang
sebanding dengan Allah, baik kekayaan, rizki dsb, diharapkan kepada
amaliah kita sehari-hari agar mengharap hanya kepada pertolongan Allah
semata. Dan kita akan memasrahkan kepada setiap perintah dan
larangan-Nya untuk tunduk lahir dan bathin, tanpa menyamainya dengan
siapapun
Shalat keberhasilannya adalah mereka para Shahabat
Rosulullah SAW dalam tingkat umat Islam, dimana mereka menjalankan Islam
tanpa bantahan, tanpa meremehkan, meyakini semua janji Allah SWT,
karena itu mereka hidup bersama dengan Islam, Islam dijadikan sebagai
Dien yang hakiki, bukan perkataan Agama yang berbeda pengertian. Dienul
Islam ialah Pegangan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam
rangka penyembahan kita kepada Allah SWT yang memberikan kita amanah
kehidupan dimuka bumi.
Sandaran diatas, akan menguatkan niat
dan memberi kita peringatan kepada hakikat kita diciptakan, dan memulai
harian kita dengan komitmen dan rahmat dari Allah SWT
Ayat Lain yang Dibaca Nabi dalam Shalat Sunnah Fajar
Dalam dua rakaat fajarnya, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tidak hanya membaca surat Al-Kafirun dan Al-Ikhlas. Namun beliau juga
membaca ayat lain, yakni ayat ke 136 dari surat Al-Baqarah dan ayat ke
52 atau 64 dari surat Ali Imran. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas Radhiyallahu Anhuma,
“Sesungguhnya Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam membaca pada rakaat pertama dari dua rakaat
fajar : Quuluu aamannaa billaahi wamaa uunzila ilayna, satu ayat yang
terdapat dalam surat Al-Baqarah. Dan pada rakaat kedua, beliau membaca :
Aamannaa billaahi wasyhad bi annaa muslimuun.” Dalam riwayat yang lain,
“Dan beliau membaca satu ayat yang terdapat dalai surat Ali Imran pada
rakaat kedua: Ta’aalaw ilaa kalimatin sawaa’in baynanaa wa baynakum.”
(keduanya diriwayatkan Imam Muslim)
Khoir MaaSyaaAllah... Salam buat Saudara Muslim di Mojokerto.
BalasHapus@AyoSalingDoa
www.salingdoa.com
Alhamdulilaah .. iyaa :) silahkan coment di post yg lain trimakasiih :)
BalasHapus